fisioterapi shoulder
Senin, 20 Juni 2016
LATIHAN AGAR BAHU BELAKANG MENJADI KEKAR
Bikin Bahu Belakang Lebih Kekar Dengan Variasi Latihan Ini
#Tentang bahu Anda
Sebelum melakukan latihan untuk bahu Anda, sebaiknya lebih dulu mengetahui beberapa hal tentang bahu Anda berikut ini.1. Bagian otot bahu
Otot bahu memiliki tiga bagian utama yaitu bahu depan (Anterior Deltoid), bahu tengah (Middle Deltoid), dan bahu belakang (Posterior Deltoid). Dengan melatih secara intensif pada masing-masing bagian otot akan dapat meningkatkan kinerja bahu Anda.
2. Bahu sangat fleksibel
Dengan kondisi bahu yang fleksibel, Anda lebih mudah dan bebas untuk menggerakkan tangan secara bebas ke berbagai arah. Untuk memelihara persendian bahu, sebaiknya lakukan putaran lengan sebelum latihan dan peregangan setelah latihan.
3. Rentan cedera
Teknik latihan yang tidak sempurna berpotensi risiko cedera pada bahu. Mengapa? Karena bahu merupakan persendian yang paling tidak stabil pada tubuh Anda. Untuk menghindari risiko tersebut, pertahankan posisi tulang belikat tertarik ke belakang/depan ketika mendorong dan menurunkan beban saat latihan benchpress.
#Latihan untuk bahu
Ada banyak variasi latihan untuk masing-masing bahu. Dalam artikel DuniaFitnes.com kali ini akan berbagi mengenai variasi latihan untuk bahu bagian belakang.1. Standing Bent-Over With Dumbbells
Latihan yang pertama adalah Standing Bent-Over With Dumbbells. Gerakan pertama ini diawali dengan posisi berdiri namun lutut sedikit ditekuk. Kemudian bungkukan tubuh ke depan dengan kedua tangan masing-masing menggenggam dumbbell. Lalu angkat dumbbell setinggi yang Anda mampu dengan kedua lengan. Kembali ke posisi semula dan ulangi gerakan.
2. Seated Bent-Over With Dumbbells
Latihan yang kedua ini hampir sama dengan yang pertama. Namun, latihan kali ini dilakukan sambil duduk. Duduk di bench dengan kaki merapat, sementara kedua tangan menggenggam dumbbell. Lalu angkat dumbbell setinggi yang Anda mampu. Kembali ke posisi semula dan ulangi gerakan. Cara ini mengisolasi delts bagian belakang Anda dengan sangat baik.
3. Seated Bent-Over On A Incline Bench
Gerakan ini diawali dengan berbaring dengan posisi tengkurap di incline bench sambil kedua tangan menggenggam dumbbell. Lalu angkat dumbbell ke samping tubuh. Gunakan kedua kaki sebagai pijakan.
4. Standing Bent-Over With One Arm Using A Dumbbell
Gerakan diawali posisi berdiri dengan posisi kaki selebar bahu. Bungkukan tubuh ke depan dengan tangan kanan bertumpu pada bench. Sementara tangan kiri memegang dumbbell. Lalu angkat dumbbell ke sisi atas. Kembali ke posisi awal. Lakukan pada masing-masing sisi.
5. Seated Reversed on a Pec Deck Machine
Duduk dalam posisi berhadapan dengan mesin. Pegang kedua handle mesin dengan posisi bagian belakang tubuh Anda tegap. Tarik ke samping dan tahan beberapa detik sebelum kembali ke posisi awal. Latihan ini akan membantu Anda memiliki bahu bagian belakang yang lebih tebal ketika Anda memusatkan kekuatan pada bagian lengan dan bahu.
6. Standing With Two Arms Using Upper Cabbles
Berdiri tegap dengan posisi kedua kaki tidak lebih lebar dari bahu, kedua tangan menggenggam handle cable ke arah depan. Tarik cable ke arah samping secara bersamaan.
7. Standing Bent-Over With One Arm Using a Lower Cable
Variasi latihan ini hampir sama dengan one-arm dumbbell. Berdiri di samping cable dengan posisi kaki lebih lebar dari bahu kemudian bungkukkan tubuh ke depan. Gunakan tangan kanan untuk menarik cable ke arah samping hingga ke atas yang Anda mampu.
BIOMEKANIK SHOULDER JOINT
BIOMEKANIK SHOULDER JOINT
1. Anatomi Fungsional Dan Biomekanik
a. Shoulder joint
Gerakan-gerakan
yang terjadi digelang bahu dimungkinkan oleh sejumlah sendi yangsaling
berhubungan erat, misalnya sendi kostovertebral atas, sendi
akromioklavikular, permukaan pergeseran skapulotorakal dan sendi
glenohumeral atau sendi bahu.Gangguan gerakan dalam sendi bahu sering
mempunyai konsekuensi untuk sendi-sendiyang lain di gelang bahu
dan sebaliknya.Sendi bahu dibentuk oleh kepala tulang humerus dan
mangkok sendi, disebut cavitasglenoidalis. Sendi ini menghasilkan
gerakan fungsional sehari-hari seperti menyisir,menggaruk kepala,
mengambil dompet, dan sebagainya atas kerjasama yang harmonisdan
simultan dengan seni-sendi lainnya. Cavitas glenoidalis sebagai mangkok
sendi bentuknya agak cekung tempat melekatnya kepala tulang humerus
dengan diameter cavitas glenoidalis yang pendek kira-kira hanya mencakup
sepertiga bagian dan kepalatulang sendinya yang agak besar, keadaan ini
otomatis membuat sendi tersebut tidak stabil namun paling luas
gerakannya.Beberapa karakteristik dari pada sendi bahu yaitu :
perbandingan antara permukaanmangkok sendinya dengan kepala sendi tidak
sebanding, kapsul sendinya relative lemah.Otot-otot pembungkus sendi
relative lemah seperti otot supraspinatus, infraspinatus, teresminor,
dan subscapularis, gerakan paling luas, tetapi stabilitas sendi relatif
kurang stabil.Dengan melihat keadaan sendi tersebut, maka sendi bahu
lebih mudah mengalamigangguan fungsi dibandingkan dengan sendi lainnya.
b. Kapsul sendi
Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan :
1) Kapsul sinovial (lapisan bagian dalam)Dengan
karakteristik mempunyai jaringan fibrokolagen agak lunak dan tidak
memilikisaraf reseptor dan pembuluh darah. Fungsinya menghasilkan cairan
sinovial sendi dansebagai transfomator makanan ke tulang rawan sendi.
Bila ada gangguan pada sendi yangringan saja, maka yang pertama kali
yang mengalami gangguan fungsi adalah kapsulsinovial, tetapi karena
kapsul tersebut tidak memiliki reseptor nyeri, maka kita tidak merasa
nyeri apabila ada gangguan, misalnya pada artrosis sendi.
2) Kapsul fibrosaKarakteristiknya
berupa jaringan fibrous keras dan memiliki saraf reseptor dan
pembuluhdarah. Fungsinya memelihara posisi dan stabilitas sendi, dan
memelihara regenerasikapsul sendi.
2. Biomekanika sendi bahu
Ditinjau dari aspek gerak maka sendi bahu dapat dibagi menjadi dua, yaitu gerak secaraosteokinematika dan arthrokinmeatika.
a. Gerakan osteokinematika
Gerakan
fleksiYaitu gerakan lengan ke depan, ke arah atas mendekati kepala,
bergerak pada bidang sagital dan axisnya melalui pusat caput humeri dan
tegak lurus bidangsagital. Otot penggerak utamanya adalah otot deltoid
anterior dan ototsupraspinatus dari 0 ± 90 derajat, sedangkan untuk 90 ±
180 derajat di bantu olehotot pectoralis mayor, otot coracobrachialis,
dan otot bicep brachii.
b. Gerakan ekstensi
Yaitu
gerakan lengan ke belakang yang menjauhi dari posisi anatomis,
bergerak pada bidang sagital. Otot penggerak utamanya adalah latissimus
dorsi dan terasmayor. Sedankan pada gerakan hiper ekstensi teres mayor
tidak berfungsi lagi,hanya sampai 90 derajat dan digantikan fungsinya
oleh deltoid posterior.
c. Gerakan abduksi
Yaitu
gerakan pada bidang frontal dengan axisnya horisontal. Otot
penggerak utamanya adalah otot deltoid midle dan supraspinatur. Abduksi
sendi bahumeliputi tiga fase, yaitu: abduksi 0o ± 90o akan diikuti
gerakan eksternal rotasi.Otot-otot yang berkerja pada fase ini adalah
deltoid, seratus anterior, dan trapeziusascenden desenden. Gerakan ini
dihambat oleh adanya tahanan peregangan darilatisimus dorsi dan
pektoralis mayor.
Abduksi 120o ± 180o melibatkan ototdeltoid, trapezius dan erector spine. Gerakan ini dikombinasikan abduksi, fleksidan vertebra.
d. Gerakan adduksi
Yaitu
suatu gerakan yang merupakan kebalikan dari gerakan abduksi.
Otot penggerak utamanya adalah pectoralis mayor dibantu oleh otot
latisimus dorsi,teres mayor serta otot sub scapulari. Luas gerak
sendinya pada bidang frontal.
a. Gerakan abduksi horizontal
Yaitu
gerakan lengan yang mendekati tubuh dalam posisi abduksi lengan 90o dan
mencapai jarak gerak sendi 45o yang dimulai posisi anatomis.
b. Gerakan adduksi horizontal
Yaitu
gerakan lengan yang menjauhi tubuh dalam posisi abduksi lengan 90o dan
mencapai jarak gerak sendi 145o yang dimulai posisi anatomis.
c. Gerakan eksorotasi
Yaitu
gerakan sepanjang axis longitudinal yang melalui caput humeri. Gerakan
inidilakukan oleh otot infraspinatus, teres mayor dan deltoid posterior.
d. Gerakan endorotasi
Yaitu
suatu gerakan yang merupakan kebalikan dari gerakan eksorotasi.
Gerakanini dilakukan oleh otot sub scapularis, pectoralis mayor,
latisimus dorsi dan teresmayor
e. Gerakan sirkumduksi
Yaitu gerakan yang merupakan kombinasi dari semua gerakan di atas.
b.Gerakan arthrokinematika
Pada
gerakan arthrokinmeatika meliputi dua gerakan roll dan slide. Roll
adalah suatugerakan sendi dimana perubahan jarak titik kontak pada suatu
permukaan sendi sama besarnya dengan perubahan jarak titik kontak
permukaan sendi lawannya. Sedangkanslide adalah suatu gerakan sendi
dimana hanya ada satu titik yang selalu kontak dengantitik-titik yang
selalu berubah pada permukaan sendi lawannya.
Pada sendi bahu meliputi :
1) Pada gerakan endorotasi caput humeris roll searah dengan gerakan endorotasi dan
slidenya ke posterior.
2) Pada gerakan abduksi caput humeris roll searah dengan gerakan abduksi dan s lidenyake caudal.
3) Pada gerakan eksorotasi caput humeris roll searah gerak eksorotasi dan slide ventralagak medial
Kekakuan dan Nyeri Sendi Bahu (Frozen Shoulder)
Frozen shoulder, yang juga dikenal sebagai capsulitis adhesive adalah kondisi yang ditandai oleh kekakuan dan nyeri di sendi bahu. Tanda dan gejala biasanya mulai secara bertahap, memburuk dari waktu ke waktu dan menyembuh biasanya dalam satu atau dua tahun.
Risiko perkembangan frozen shoulder meningkat jika sedang pulih dari kondisi medis atau prosedur yang mempengaruhi mobilitas lengan Anda, seperti stroke atau mastektomi.
Pengobatan untuk frozen shoulder meliputi latihan peregangan dan, kadang-kadang diperlukan suntikan kortikosteroid dan obat analgetik ke kapsul sendi. Dalam persentase kecil kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk melonggarkan kapsul sendi sehingga dapat bergerak lebih bebas.
Frozen shoulder biasanya berkembang perlahan, dan dalam tiga tahap. Masing-masing tahap dapat bertahan beberapa bulan.
Tahap menyakitkan (painful stage)
Selama tahap ini, rasa sakit terjadi dengan gerakan bahu Anda, dan rentang bahu Anda tentang gerak mulai menjadi terbatas.
Tahap beku (frozen stage)
Nyeri mungkin mulai mengurangi selama tahap ini. Namun, bahu Anda menjadi kaku, dan kisaran gerak menurun.
Tahap Pencairan (thawing stage)
Selama tahap pencairan, jangkauan gerak di bahu Anda mulai untuk memperbaiki.
Bagi sebagian orang, rasa sakit memburuk pada malam hari, kadang-kadang mengganggu pola tidur normal.
Tulang, ligamen dan tendon yang membentuk sendi bahu Anda terbungkus dalam kapsul jaringan ikat. Frozen shoulder terjadi saat kapsul menebal dan mengencang sekitar sendi bahu,sehingga membatasi gerakan sendi.
Dokter tidak yakin mengapa hal ini terjadi pada beberapa orang dan tidak terjadi pada orang lain, meskipun itu lebih mungkin terjadi pada orang yang baru saja mengalami imobilisasi berkepanjangan bahu mereka, seperti setelah operasi atau patah tulang lengan.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya frozen shoulder, seperti:
Usia dan jenis kelamin, Orang 40 dan lebih tua lebih mungkin mengalami bahu beku. Sebagian besar orang yang mengalami kondisi ini adalah perempuan.
Imobilitas atau mobilitas berkurang, Orang yang telah mengalami imobilitas berkepanjangan atau penurunan mobilitas dari bahu mereka berada pada risiko lebih tinggi terkena frozen shoulder. Imobilitas mungkin hasil dari banyak faktor, termasuk:
Cedera Manset rotator, patah lengan,pukulan, Pemulihan dari operasi, penyakit sistemik
Orang-orang yang memiliki masalah medis tertentu tampaknya cenderung berkembang menjadi frozen shoulder, seperti: diabetes, Overaktivitas tiroid (hipertiroidisme), hipotiroidisme, penyakit kardiovaskular, tuberculosis dan Penyakit Parkinson.
Pada umumnya pengobatan frozen shoulder meliputi pengendalian nyeri bahu dan menjaga rentang gerakan sendi bahu sebisa mungkin.
Obat-obatan
Penghilang rasa sakit, seperti aspirin dan ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terkait dengan bahu beku. Dalam beberapa kasus, dokter anda mungkin meresepkan penghilang rasa sakit yang lebih kuat dan obat anti-inflamasi.
Terapi
Seorang terapis fisik dapat mengajarkan Anda latihan peregangan untuk membantu menjaga mobilitas sendi bahu anda sebisa mungkin.
Bedah dan prosedur lainnya
Frozen shoulder biasanya menjadi lebih baik sendiri dalam waktu 12 sampai 18 bulan. Untuk gejala persisten, dokter mungkin menyarankan:
Suntikan Steroid.
Penyuntikan kortikosteroid ke dalam sendi bahu Anda dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas bahu.
Distensi sendi.
Penyuntikan air steril ke dalam kapsul sendi dapat membantu meregangkan jaringan dan membuatnya lebih mudah untuk memindahkan sendi.
Manipulasi bahu.
Dalam prosedur ini, Anda menerima anestesi umum sehingga Anda akan sadar dan merasa sakit. Kemudian dokter bergerak sendi bahu Anda dalam arah yang berbeda, untuk membantu melonggarkan jaringan diperketat. Tergantung pada jumlah tenaga yang digunakan, prosedur ini dapat menyebabkan patah tulang.
Bedah.
Jika tidak ada yang lain telah membantu, Anda mungkin menjadi kandidat untuk pembedahan untuk mengangkat jaringan parut dan perlengketan di dalam sendi bahu Anda. Dokter biasanya melakukan operasi secara arthroscopically, dengan bantuan kamera sendi, instrumen tabung dimasukkan melalui sayatan kecil sekitar sendi Anda.
Yang dapat anda lakukan dalam kegiatan sehari-hari adalah terus menggunakan bahu yang sakit dan ekstremitas sebagai aktivitas kehidupan sehari-hari sebisa mungkin dalam batas-batas rasa sakit dan rentang keterbatasan gerak sendi. Mengompres dengan air panas atau dingin ataupun dengan minyak untuk bahu Anda dapat membantu mengurangi rasa sakit.
Selain pendekatan terapi di atas ada juga pendekatan terapi alternatif, seperti:
Akupunktur
Akupunktur adalah prosedur yang telah digunakan di Cina selama ribuan tahun. Ini melibatkan memasukkan jarum yang sangat halus pada kulit Anda di titik-titik tertentu pada tubuh Anda. Biasanya, jarum tetap di tempat selama 15 sampai 40 menit. Selama waktu itu mereka dapat dipindahkan atau dimanipulasi. Karena jarum seperti rambut tipis dan fleksibel dan biasanya dimasukkan dangkal, pengobatan akupunktur sebagian besar relatif tidak menyakitkan.
Stimulasi listrik saraf transkutan (TENS)
Sebuah unit TENS memberikan arus listrik kecil untuk poin-poin kunci pada jalur saraf. Saat ini, disampaikan melalui elektroda ditempelkan ke kulit Anda, tidak menyakitkan atau merugikan. Itu tidak diketahui persis bagaimana TENS bekerja, tapi itu berpikir bahwa mungkin merangsang pelepasan rasa sakit-menghambat molekul (endorfin) atau blok serat nyeri yang membawa impuls nyeri.
Salah satu penyebab paling umum dari bahu beku adalah imobilitas yang mungkin timbul selama pemulihan dari cedera bahu lengan, rusak atau stroke. Jika anda pernah mengalami cedera yang membuatnya sulit untuk bergerak bahu Anda, berbicara dengan dokter Anda tentang apa latihan akan menjadi yang terbaik untuk mempertahankan jangkauan gerak pada sendi bahu Anda.
Adapun latihan-latihan yang bisa anda lakukan dalam masa penyembuhan frozen shoulder bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
sumber: mayo clinic, physicaltherapy, dan sumber lainnya
artikel ini dibuat untuk bapak saya, semoga lekas sembuh.
apa itu frozen shoulder???
Frozen shoulder merupakan penyakit dengan karakteristik nyeri dan keterbatasan gerak, dan penyebabnya idiopatik yang sering dialami oleh orang berusia 40-60 tahun dan memiliki riwayat trauma sering kali ringan. Penyebab frozen shoulder tidak diketahui, diduga penyakit ini merupakan respon auto immobization terhadap hasil – hasil rusaknya jaringan lokal. Meskipun penyebab utamanya idiopatik, banyak yang menjadi predisposisi frozen shoulder, selain dugaan adanya respon auto immobilisasi seperti yang dijelaskan di atas ada juga faktor predisposisi lainnya yaitu usia, trauma berulang (repetitive injury), diabetes mellitus, kelumpuhan, pasca operasi payudara atau dada dan infark miokardia, dari dalam sendi glenohumeral (tendonitis bicipitalis, infalamasi rotator cuff, fracture) atau kelainan ekstra articular (cervical spondylisis, angina pectoris).
Pada frozen shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul artikularis glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian anterior superior mengalami synovitis, kontraktur ligamen coracohumeral, dan penebalan pada ligamen superior glenohumeral, pada kapsul sendi bagian anterior inferior mengalami penebalan pada ligamen inferior glenohumeral dan perlengketan pada ressesus axilaris, sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior terjadi kontraktur, sehingga khas pada kasus ini rotasi internal paling bebas, abduksi terbatas dan rotasi eksternal paling terbatas atau biasa disebut pola kapsuler. Perubahan patologi tersebut merupakan respon terhadap rusaknya jaringan lokal berupa inflamasi pada membran synovial.dan kapsul sendi glenohumeral yang membuat formasi adhesive[1] sehingga menyebabkan perlengketan pada kapsul sendi dan terjadi peningkatan viskositas cairan sinovial sendi glenohumeral dengan kapasitas volume hanya sebesar 5-10ml, yang pada sendi normal bisa mencapai 20-30ml[2], dan selanjutnya kapsul sendi glenohumeral menjadi mengkerut, pada pemeriksaan gerak pasif ditemukan keterbatasan gerak pola kapsular dan firm end feel dan inilah yang disebut frozen shoulder.
Histologis frozen shoulder yang terjadi pada sendi glenohumeral seperti telah dijelaskan di atas adalah kehilangan ekstensibilitas dan termasuk abnormal cross-bridging diantara serabut collagen yang baru disintesa dengan serabut collagen yang telah ada dan menurunkan jarak antar serabut yang akhirnya mengakubatkan penurunan kandungan air dan asam hyaluronik secara nyata. Pada pasca immobilisasi perlekatan jaringan fibrous menyebabkan perlekatan atau adhesi intra artikular dalam sendi sinovial dan mengakibatkan nyeri serta penurunan mobilitas.
Reserve scapulohumeral rhytm yang terjadi pada penderita frozen shoulder menyebabkan kompensasi skapulothorakal, kompensasi tersebut menyebabkan overstretch karena penurunan lingkup gerak sendi skapulothoracik, hal tersebut juga membuat sendi acromioclavicular menjadi hipermobile. Keterbatasan gerak yang ditimbulkan oleh frozen shoulder dapat mengakibatkan hipomobile pada facet sendi intervertebral lower cervical dan upper thoracal. Pada tahap kronis frozen shoulder dapat menyebabkan antero position head posture karena hipomobile dari struktur cervico thoracal. Hipomobile facet lower cervical dan upper thoracal juga dapat menyebabkan kontraktur pada ligamen supraspinosus, ligamentum nuchae dan spasme pada otot–otot cervicothoracal , spasme tersebut bila berkelanjutan dapat menyebabkan nyeri pada otot–otot cervicothoracal. Nyeri yang ditimbulkan oleh frozen shoulder dan spasme cervico thoracal akibat frozen shoulder dapat menyebabkan terbentuknya “vicious circle of reflexes” yang mengakibatkan medulla spinalis membangkitkan aktifitas efferent sistem simpatis sehingga dapat menyebabkan spasme pada pembuluh darah kapiler akan kekurangan cairan sehingga jaringan otot dan kulit menjadi kurang nutrisi. Pengaruh refleks sistem simpatik pada otot pada tahap awal menunjukkan adanya peningkatan suhu, aliran darah, gangguan metabolisme energi phospat tinggi dan pengurangan konsumsi oksigen pada tahap akhir penyakit nonspesifik dan abnormalitas histology dapat terjadi. Hal tersebut jika tidak ditangani dengan baik akan membuat otot-otot bahu menjadi lemah dan dystrophy. Karena stabilitas glenohumeral sebagian besar oleh sistem muskulotendinogen , maka gangguan pada otot-otot bahu tersebut akan menyebabkan nyeri, menurunnya mobilitas, sehingga mengakibatkan keterbatasan LGS bahu.
Ultrasound merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang secara klinis sering diaplikasikan untuk tujuan terapeutik pada kasus-kasus tertentu termasuk kasus muskuloskeletal. Terapi ultrasound menggunakan energi gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000Hz yang tidak mampu ditangkap oleh telinga atau pendengaran. Dengan pemberian modalitas ultra sonic dapat terjadi iritan jaringan yang menyebabkan reaksi fisiologis seperti kerusakan jaringan, hal ini disebabkan oleh efek mekanik dan thermal ultra sonik. Pengaruh mekanik tersebut juga dengan terstimulasinya saraf polimedal dan akan dihantarkan ke ganglion dorsalis sehingga memicu produksi “P subtance” untuk selanjutnya terjadi inflamasi sekunder atau dikenal “neurogeic inflammation”. Namun dengan terangsangnya “P” substance tersebut mengakibatkan proses induksi proliferasi akan lebih terpacu sehingga mempercepat terjadinya penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Pengaruh nyeri terjadi secara tidak langsung yaitu dengan adanya pengaruh gosokan membantu “venous dan lymphatic”, peningkatan kelenturan jaringan lemak sehingga menurunnya nyeri regang dan proses percepatan regenerasi jaringan.
Transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri.
Langganan:
Postingan (Atom)